Entah sejak kapan tahun, saya selalu kepengen melewatkan hari ulang tahun saya di tempat yang berbeda dari tahun sebelumnya. Kalau bisa sih di tempat yang belum pernah dikunjungi, hitung-hitung sebagai hadiah untuk diri sendiri sekalian berpetualang.
Source: https://www.responsibletravel.com/holiday/4095/bangkok-to-ho-chi-minh-city |
Jadilah tahun 2018 ini
saya kembali merencanakan birthday escape untuk bulan Maret (karena tanggal
lahir saya 21 Maret). Lalu destinasi mana yang saya pilih? Awalnya sih saya
terpikir untuk melakukan overland trip dari Ho Chi Minh City, Vietnam terus
masuk ke Cambodia sambil singgah di Phnom Penh dan Siem Reap, lalu melintasi
border Thailand dan berakhir di Bangkok. Saya ingin ke Vietnam simply karena
saya kangen banget dengan Pho dan kopi Vietnam. Jadi selama di Vietnam niat
saya memang cuma buat culinary hunting. Kamboja karena saya belum pernah ke
sana sekaligus penasaran sama Angkor Wat-nya. Kalau Bangkok, no caption needed,
it’s always good lah. Tapi setelah dipikir-pikir, ngapain juga ya saya ke
negara-negara yang kebanyakan sudah pernah saya kunjungi ini. Lagian ini
birthday trip, saya lagi nggak mau repot dan capek dengan naik turun bus/kereta
ngelintasin border untuk berpindah kota atau negara. Terus entah kenapa saya
tiba-tiba jadi nggak minat ke candi-candian. Belum apa-apa saya udah
ngebayangin bakal panas-panasan di Angkor Wat kayak di Borobudur dan Prambanan,
males deh. Alhasil opsi rute kali ini dicoret.
Lalu terlintaslah di benak
ini negara Filipina. Well, tidak ada yang benar-benar membuat saya ngebet
banget ke sana sebenarnya. Filipina belum menjadi destinasi wisata populer
untuk orang Indonesia meskipun saya yakin di sana sebenarnya banyak objek
wisata menarik. Just like its motto “It’s more fun in the Philippines”. Iye ke?
Syukurnya Air Asia Philippines baru-baru ini membuka rute Manila-Jakarta dan saat
itu masih dalam masa promo. Ya udah deh, saya ke Filipina aja kalau gitu dah.
Tapi again, saya tetap nggak mau repot untuk jalan-jalan kali ini. Jadi saya
putuskan hanya akan berpusing-pusing ria di seputaran Manila. Dan satu lagi,
berhubung lagi ultah, saya masukkan satu destinasi yang must visit kalau lagi
di Filipina buat bermanja-manja karena emang lagi pengen dimanja kayak lagunya
Siti Badriah. Apalagi kalau bukan pantainya yang ciamik? Tapi pantai yang mana
satu ya? Awalnya Cebu yang masuk bursa taruhan. Tapi setelah diriset, kok ya
pantainya yang bagus itu lumayan jauh di Moalboal atau Oslob gitu ya? Berarti
saya mesti jalan cukup jauh dong dari pusat kota Cebu. Ogah deh. Next ada El
Nido di pulau Palawan. Tapiii....nggak tau kenapa males aja. Next! Ya udahlah
kalau gitu, daripada nanggung dan gaje melulu saya putuskan ke pantai paling
nge-hitz aja lah se-Pilipin, Boracay! Etapi ternyata bandaranya terletak cukup
jauh di Kalibo, sekitar 2 jam dari pulau mini Boracay. Terus pake nyebrang
perahu getek untuk sampai ke pulaunya itu. Owalah... susah bener mau ke pantai
aja. Tapi tetap yes pengunjung ke Boracay itu rami bingits. Bikin penasaran
memang. Alhamdulillah wasyukurilah, ternyata dari bandara Kalibo kita bisa
booking transferan ke Boracay dari banyak travel agen yang tersedia. All
include! Sudah termasuk bus, perahu, dan bajaj sampai ke hotel. Jadi tinggal duduk
manis dah. Enak kan? Fix ke Boracay.
City Hall, Ho Chi Minh City |
However, kalau cuma ke
Philippines doang kok ya rugi rasanya. Sudah kepalang tanggung, jalan-jalan
kali ini kayaknya mesti dibelokkan ke (setidaknya) satu negara lain sebelum
balik ke Indonesia. Tadinya mau singgah di Brunei, biar sekalian dah ceritanya
ngunjungi negara yang juga belum pernah saya jejaki ini. Tapi setelah
dipikir-pikir, kayaknya saya bakal mati gaya di Brunei secara ini negara kecil,
penduduk sedikit, nggak banyak spot menarik. Paling-paling yang pengen banget
saya lihat ya masjid kubah emas itu doang, tentunya setelah sungkeman sama
Sultan di istana. Lol. Belum lagi jadual penerbangan yang kurang cocok dan
nggak murah. Coret dah Brunei. Lain kali aja karena saya tetap pengen ke Brunei
suatu saat nanti. Finally, aroma kopi dan Pho Vietnam tetap yang paling kuat
menggoda saya. Kan seru tuh jalan-jalan kali ini ditutup dengan kulineran sambil
ngopi-ngopi cantik di cafe-cafe yang fancy di Ho Chi Minh City. Me time
bangetlah pokoknya. Yo wes, HCMC in!
Anyway, jalan-jalan kali ini bukan layaknya
jalan-jalan “hemat tapi padat” seperti yang biasa saya lakukan. Saya nggak
nunggu dapet tiket murah baru berangkat, nggak ngirit banget saat makan, cari
penginapan yang agak enakan, dan nggak jor-joran mengunjungi banyak tempat
dalam waktu singkat. Selow. Jalan-jalan kali ini memang treat spesial buat
manjain diri aja. Tunggu postingan berikutnya ya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar