Karena kunjungan ke
Bendigo tidak terlalu berkesan, beberapa di antara kami tidak mau lagi mengikuti
trip ke Ballarat di hari berikutnya dengan asumsi yang akan dilihat bakal sama
saja. Again, kami juga nggak punya agenda yang jelas di Ballarat sebenarnya.
Sayapun termasuk yang awalnya ogah-ogahan, tetapi saya memaksakan diri untuk
tetap ikut meskipun saya dan beberapa orang teman akhirnya telat berangkat ke
Ballarat dari Southern Cross Terminal. Kami jadi terpisah menjadi dua
rombongan, rombongan awal dan rombongan akhir. But the show must go on.
Perjalanan ke Ballarat sedikit berbeda dari ke Bendigo. Ballarat terletak di
daratan yang lebih tinggi (sekitar 400an meter dpl) sehingga dalam
perjalanannya, kereta akan perlahan-lahan menanjak melewati lereng-lereng
perbukitan yang menyajikan pemandangan yang spektakuler. Luar biasa. Indah
banget! Saya sampai terkagum-kagum. Sayangnya entah kenapa saya nggak
mengabadikan pemandangan indah ini.
Sesampainya di stasiun Ballarat beberapa di antara kami berpencar
dengan agendanya masing-masing. Saya dan seorang teman akhirnya memutuskan
untuk pergi ke Sovereign Hill menyusul teman-teman rombongan pertama yang sudah
berada di sana. Karena saat itu belum gape naik transportasi umum, kita berdua
akhirnya nekat untuk jalan kaki saja menuju TKP dengan berbekal google maps
sembari melihat-lihat suasana kota. Jauh banget sih enggak, tapi ya lumayan
juga. Padahal sebenarnya dari stasiun Ballarat tersedia shuttle bus atau bus
umum yang menuju Sovereign Hill.
Apa
itu Sovereign Hill? Well tempat ini adalah bekas pertambangan emas yang telah
disulap menjadi objek wisata terpadu kebanggaan kota Ballarat. Di sini kita
tidak hanya bisa menyaksikan tapi juga merasakan sensasi berada di perkampungan
mini tambang emas dengan nuansa abad ke-19. Kita bisa mencoba menampi emas
sendiri di sungai pakai kuali, masuk terowongan bawah tanah melihat bekas
galian emas, melihat tenda-tenda pekerja, bengkel-bengkel pengolahan emas
dengan mesin-mesin berteknologi jaman old, serta toko-toko yang menjual
kebutuhan pekerja pada masa itu. Kita juga bisa berfoto mengenakan busana zaman
Victoria lengkap dengan properti vintagenya. Menariknya, banyak di antara
tempat-tempat ini yang menyediakan jasa free tour guide pada jam-jam tertentu
yang akan bercerita A to Z seputar pertambangan ini. Jadi wawasan kita
benar-benar bertambah dan pikiran kita benar-benar dibawa melayang pada masa
gold rush (perburuan emas) di Victoria dan Australia pada umumnya. Pada sore
hari menjelang lokasi wisata ini tutup terdapat live show tembak-tembak yang
sangat menarik dan kocak. Jadi pastikan Anda memiliki waktu seharian untuk
berada di tempat wisata ini untuk menikmati seluruh atraksinya.
Ala-ala jaman gold rush di tahun 1800-an |
Jadul banget ya |
Workshop pengolahan emas di bengkel |
Meskipun harga tiket masuknya relatif mahal,
saya bisa bilang Sovereign Hill sangat sangat worth untuk dikunjungi terutama
bagi mereka yang belum pernah dan ingin merasakan suasana pertambangan emas
traditional di era kejayaan gold rush Australia. Selain itu, tepat di depan
gerbang masuk area Sovereign Hill terdapat Gold Museum yang dapat dikunjungi
secara gratis! Kurang apa lagi coba? So, kalau kamu punya waktu yang cukup
panjang saat liburan ke Melbourne, sempetin deh main ke Ballarat. Bagusnya
lagi, ada beberapa atraksi lain yang sangat menarik untuk dikunjungi seperti
Ballarat Widlife Park di mana kita bisa melihat hewan asli Australia di
penangkaran seperti kangguru, koala, emu, wombat, dan masih banyak lagi. Lalu
ada Ballarat winter festival saat musim dingin, syukur-syukur ketemu salju
karena di Ballarat kadang-kadang memang bisa turun salju. Suka deh sama
Ballarat. Saya pengen ke sana lagi kalau ada kesempatan liburan ke Melbourne.
Beautiful town |
Tidak ada komentar :
Posting Komentar