|
Tram kebanggaan warga kota Melbourne |
Sebenarnya
saya adalah pencinta transportasi publik bila sedang jalan-jalan ke suatu
daerah. Karena dengan naik transportasi publiklah kita bisa lebih melihat,
mengamati, dan merasakan “what locals do” dengan ritme lokal sehingga
jalan-jalan kita akan terasa lebih berkesan. Tapi kalau transportasi publiknya
gaje kan males juga. Bukannya senang, yang ada malah nyusahin, bete, dan buang
waktu. Syukurnya, Australia adalah negara yang transportasi publiknya
(setidaknya untuk wilayah metropolitan) patut diacungi jempol! Secara umum,
transportasi publik di Metropolitan Melbourne (dan negara bagian Victoria pada
umumnya) sangat nyaman, aman, dan memadai (meskipun tidak bisa dibilang murah
juga karena mahasiswa S2 seperti saya tidak dapat concession, sebel). Well, setidaknya
new comer tidak terlalu mengalami kesulitan untuk bisa segera menjadi expert
commuter. Oh... I love PTV.
|
Metroline at North Melbourne Station |
Baiklah,
sebelum memulai cerita jalan-jalan di Australia, ada baiknya saya menjelaskan
apa itu PTV dan cara kerjanya terlebih dahulu. Jadi PTV (Public Transport
Victoria) itu adalah perusahaan tunggal yang mengelola seluruh moda
transportasi publik di negara bagian Victoria di mana Melbourne sebagai
pusatnya. Adapun moda transportasi itu antara lain tram (kereta kecil), bus, Metro
line/train (kereta warna biru), dan V-line (kereta warna ungu). Nah, berhubung
penataan kota-kota di Australia (termasuk Melbourne) itu sangat rapi jali,
jadilah coveran rute publik transportnya juga rapi dan teratur mengikuti desain
kota. So, seperti postingan saya terdahulu, make sense kan kalau tata kota yang
rapi itu sangat penting untuk kemudahan pengolalaan dan pengembangan baik hunian
masyarakat maupun transportasi publik ke depannya.
|
Melbourne CBD. Source:http://id.maps-melbourne.com/melbourne-city-circle-tram-peta |
Berdasarkan
strukturnya, area paling tengah kota itu namanya CBD (central business
district) dengan karakteristik sebagai tempat berkumpulnya pencakar langit
kota. Di sinilah tempat semua moda
transportasi bermula dan berakhir. Selanjutnya CBD dikelilingi oleh inner
suburb dengan radius kira-kira sejauh 5 sampai 10 kilometer dari CBD. Di sini
masih terdapat beberapa bangunan tinggi tapi sudah tidak sebanyak dan setinggi
di CBD. Tingkat kepadatan penduduk per kilometer per segi juga mulai berkurang.
Inner suburb kemudian dikelilingi lagi oleh outer suburb dengan radius
kira-kira mencapai 20 hingga 40 kilometer dari inner suburb. Di area ini
biasanya hanya ada perumahan tapak saja sehingga kota terlihat rata dan
renggang. Setelah outer suburb ini, seterusnya disebut regional, biasanya berupa
daerah pedesaan dengan ladang-ladang pertanian dan pengembalaan yang luas, atau
hanya lahan-lahan kosong berupa semak-semak khas Australia hingga akhirnya
bertemu kembali dengan kota yang lain.
|
Flinders St. Station yang selalu sibuk |
Di
Melbourne sendiri, Flinders Street Station yang legendaris menjadi titik pusatnya
CBD. Metroline berpusat di stasiun ini dan menjangkau hingga outer suburb.
Sebagian besar rute metroline berada di bawah tanah saat berada di wilayah CBD
mengikuti jalur city-loop, yakni jalur yang mengitari CBD dan akan keluar ke
atas saat meninggalkan CBD. Sementara V-line yang berpusat di Southern Cross
Station, yang terletak tak jauh dari Flinders St Station, adalah kereta dengan
regional route (antar kota) dan sepenuhnya berada di atas tanah. Sementara itu,
tram akan menghubungkan CBD dengan inner suburb dengan rel (yang sebagian
besar) berada di atas jalan raya, berbagi dengan kendaraan bermotor lainnya. For
your info, Melbourne, hingga tulisan ini dibuat, adalah kota dengan jalur tram
(atau yang biasa disebut juga streetcar) paling ekstensif sedunia. Seingat
saya, tidak kurang dari 20 jalur tram yang melayani kebutuhan transportasi
penduduk Melbourne. Jadi wajar saja kalau tram menjadi moda transportasi paling
favorit di Melbourne. Selebihnya, bus akan mengcover rute-rute (yang tidak
terlalu ramai) yang tidak dilalui moda transportasi lainnya baik di CBD, inner
maupun outer suburb.
|
Deket rumah. See those seliweran kabel-kabel tram? |
Bebarapa ruas jalan di CBD hanya bisa dilalui oleh tram
seperti misalnya di Bourke St dan Swanston St. Pembatasan kendaraan berpolutan
di area CBD ini memiliki dampak positif yakni selain lalu lintas kota yang
lebih teratur, udara yang lebih bersih, kebisingan kota dapat dikurangi (tram
yang jalannya teratur di atas rel tidak sebising bus dan mobil yang seliweran
tak henti-henti) serta “pace” kota yang terasa lebih “slow” sehingga kita
merasa nyaman, santai dan tidak terburu-buru. Hal ini penting untuk kesehatan
mental masyarakat di tengah hiruk pikuk kota. Sisi jeleknya, kabel-kabel
listrik yang mensuplai energi untuk tram
ini sedikit merusak pandangan. Jujur saja, menurut saya Melbourne adalah kota
di Australia yang langit-langitnya paling nggak lega dipandang karena semrawut
kabel-kabel tram ini. Well, ada pros and cons di setiap hal. Hehehe...
Lalu,
bagaimana dengan sistem pembayaran dan tarif PTV ini? Ikuti postingan saya
selanjutnya ya...
Tidak ada komentar :
Posting Komentar